Merayakan malam pergantian tahun baru 2012-2013 banyak warga indonesia yang merayakannya dengan suka cita bepergian ke luar negeri, begitu juga dengan saya yang kali ini berkesempatan untuk merayakan tahun baru di negeri jiran Malaysia dengan berbekal tiket yang cukup mahal dibeli sebulan sebelumnya. Tiket Medan-Penang hasil berburu dari website AirAsia berhasil saya kantongi dengan harga 700ribuan, tapi saya hanya membayar tiket pergi saja seharga 200ribu, tiket pulangnya? Tiket pulang dibayari sama travelmates yang mengajak saya liburan tahun baru 2013 ke Kuala Lumpur via Penang. Tepat pukul 18.30 pesawat lepas landas dari Polonia Medan menuju Penang, lebih cepat 15 menit dari jadwal yang ada di tiket dan perjalanan ini hanya memakan waktu tempuh 45 menit.
Mendarat dengan mulus di Penang International Airport kemudian langsung menuju bagian imigrasi tanpa hambatan atau pertanyaan apapun dari petugas. Bandara Penang ini sepertinya baru selesai di renovasi, terlihat dan tercium dari bau cat di dinding yang masih basah, keluar bandara langsung mencari bus Rapid Penang nomor 102 untuk menuju stasiun bus Sungai Nibong dengan membayar di dalam bus RM 2. Tak ada yang istimewa sepanjang perjalanan malam dari Airport ke Sg. Nibong yang memakan waktu tempuh 1.5 jam dari waktu normal hanya 30 kenit, yang ada hanyalah kemacetan layaknya di kota-kota besar Indonesia, saya pikir mungkin karena akan menyambut pergantian malam tahum baru makanya jalanan jadi macet karena waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Sampai di Sg. Nibong langsung mencari loket untuk membeli tiket bus tujuan KL Sentral tengah malam dan mendapatkan tiket dengan harga RM35 untuk keberangkatan pukul 00.00 tapi busnya baru sampai di stasiun pukul 00.45 karena macet. Sambil menunggu jam keberangkatan saya dan travelmates memutuskan untuk mencari makan malam di depan stasiun, oh ya sebelumnya kami bertemu dengan orang medan di bus dari airport ke sg. Nibong yang akan melakukan perjalanan sama seperti kami ke KL Sentral.
Makan malam ini saya memesan nasi goreng ayam + teh o sejuk (es teh manis) dengan total RM5, jauh-jauh ke sini mesennya nasi goreng hahahaha..... Liat di daftar menu cuma itu yang sepertinya cocok di lidah dan kantong (baca: hemat budget). Menjelang tengah malam tak ada perayaan atau pesta kembang api di sekitaran Sg. Nibong ini yang ada malah kemacetan yang tak kunjung terurai juga semenjak datang kesini #ppffff.
Tepat pukul 00.50 bus berangkat menuju KL sentral, satu yang ingin saya lihat sepanjang perjalanan adalah keindahan Penang Bridge yang terpanjang di Asia Tenggara (katanya) di malam hari, tapi sayang saya tidak sempat mengambil gambar karena bus keburu belok dengan cepat, ingin memfoto ketika menyeberangi jembatan ini tapi sayang saya tidak mendapatkan angel yang tepat karena bus terus melaju dengan cepat.
"KL Sentral!!", teriak supir bus yang berwajah india.
Melihat jam tepat pukul 04.00 waktu Kuala Lumpur dan masih terlalu pagi untuk melanjutkan perjalanan ke Stasiun Pasar Seni dimana hostel tempat kami menginap berada di sekitaran chinatown. Masih ada waktu untuk istirahat dan saya memutuskan untuk tidur di dalam KL sentral, ternyata sayang saya tidak bisa tidur karena bangku yang akan di pakai untuk tidur sudah di pakai orang lain jadinya hanya tersisa untuk duduk saja, apa boleh buat. Menghabiskan waktu dengan wifi gratis di sini sambil menunggu LRT beroperasi. Pukul 6 waktu KL, LRT sudah beroperasi dan langsung menuju Pasar Seni, terlebih dahulu membeli token (semacam koin tapi terbuat dari plastik) seharga RM1. Masuk ke peron dengan mentap atau menggesek di pintu masuk, keluarnya di stasiun tujuan token tinggal di masukkan ke lobang yang ada di pintu keluar. Sampai di pasar seni langsung menuju Jalan Sultan dan mencari hostel Backpackers Travelers Inn, jalan kaki hanya 5 menit dari stasiun pasar seni.
Sambil menunggu waktu check in jam 9 waktu KL saya menghabiskan waktu santai disofa sambil wifi gratis di hostel. Tepat pukul 9 pagi saya di panggil untuk mengisi buku tamu dan langsung membayar kamar Twin Private seharga RM34 untuk 2 malam yang sebelumnya sudah saya booking melalui email tanpa bayar uang muka. Kalau lihat disitus yang memcari kamar penginapan harganya RM35 itu belum lagi ditambah uang depositnya, tapi beruntungnya saya bisa dapat harga RM34. Tidur sejam, mandi dan beberes kemudian langsung keliling kota. Tujuan pertama adalah menara kembar Petronas. Naik LRT dari pasar seni menuju stasiun KLCC seharga RM1.6.
Puas berkeliling dan Foto-foto kemudian lanjut ke KL tower dengan berjalan kaki, sudah dekat dengan lokasi tapi tidak menemukan jalan masuk ke sana akhirnya memutuskan ke dataran merdeka dari stasiun dang wangi ke stasiun mesjid jamek RM1. Masih terlihat jelas sisa perayaan pergantian malam tahun baru di dataran merdeka ini. Di lokasi ini ada bangunan Sultan abdul samad, Kuala Lumpur Gallery (gratis), perpustakaan Kuala Lumpur.
Selesai melihat-lihat disini perjalanan dilanjutkan ke Pasar Melayu dengan berjalan kaki *backpacker sejati*. Di pasar melayu ini banyak dijual kain bakal, kalau di medan ada juga semacam ini namanya Pasar Ikan yang menjual kain bakal. Tidak hanya menjual kain bakal, saya juga menemukan pedagang yang menjual handphone masa kini, samsung galaxy SIII seharga RM1200 (coba dikurs ke rupiah, dikali 3200 = Rp. 3.8 jutaan) tapi ga tau deh soal kualitas dan status barangnya BM atau bukan.
Jam makan siang sebenernya sudah lewat tapi walau gimana pun perut harus diisi, cari makan di kedai makan orang india dan penasaran dengan nasi briyani seharga RM. 12.02 plus air dingin, mahal dan ternyata nasi yang teksturnya panjang-panjang ini ternyata tidak cocok dengan lidah saya terbukti dengan banyaknya porsi nasi yang diberikan tidak saya habiskan, karena rasanya aneh menurut saya.
Perjalanan di lanjutkan kembali ke KL Sentral dari mesjid jamek dengan harga tiket LRT RM. 1.3, di KL sentral menyempatkan untuk membeli tiket bus Go Genting tapi sayang tiket bus pagi sudah habis di beli jadilah beli untuk keberangkatan pukul 12 siang besok seharga RM.17.2 pp, tapi sayang Sky Way tiap hari selasa tidak beroperasi karena ada perawatan berkala. Tiket bus go genting sudah ditangan dan sekarang balik lagi ke hostel mengingat hari sudah gelap dan butuh istirahat untuk mengumpulkan tenaga buat ke genting besok. Malam hari hanya menghabiskan waktu dikamar karena sudah kecapean dan kurang tidur.
3 komentar
Write komentarwaahh rezeki bgt dapet tiket murah :D
Replyhai salam kenal!
Replywah itu nasi kan enak banget!!!
gue suka banget nasi india panjang2 gituuu! hahhahaha
Twin towernya memang ikonik banget ya.
ReplySemoga kesampaian bisa ke twin tower.
EmoticonEmoticon