Trip kali ini berawal dari salah satu maskapai yang punya tagline 'Now Everyone Can Fly' mengadakan promo cukup membayar airport tax untuk rute yang telah ditentukan. Jadilah gue membeli tiket pada tanggal 23 Juni 2015 menggunakan kartu kredit yang dengan total harga Rp. 346.500,- untuk rute CGK-KUL-CGk pada tanggal 28-31 Maret 2016. Masih lama memang, tapi kalau tidak langsung di eksekusi kapan lagi bisa liburan? Masalah gagal berangkat itu urusan belakang, yang penting dapet tiket murah terlebih dahulu.
Akhirnya setelah menunggu sembilan bulan menantikan kelahiran hari H, gue jadi juga berangkat dengan bermodal pengalaman sebelumnya yang sudah beberapa kali ke Kuala Lumpur, Malaysia, jadi gue tidak bingung lagi mau menginap dimana, naik apa (transportasi) dan lain sebagainya. Tapi kalau ke Melaka gue masih buta sama sekali, mau ga mau harus cari info dari om gugel.
Berangkat dari Jakarta pukul 20.30 WIB tanpa delay dan kedatangan lebih cepat 15 menit. Di Bandara Soekarno Hatta gue bertemu dengan backpacker lainnya yang satu flight dengan gue. Sebut saja mereka Ryan and the genk yang mau berangkat ke Kuala Lumpur untuk transit kemudian melanjutkan perjalanan ke Cambodia - Vietnam - Kuala Lumpur.
Tidak terasa sudah sampai di KLIA2 mendarat dengan mulus dan tidak ada goncangan. Masih bersama denga Ryan and the genk, kita mencari tempat untuk bermalam dan menemukan spot untuk 'tidur-tidur ayam' dan kemudian melanjutkan pejalanan besok pagi. Lokasi tidur ini tidak jauh dari Terminal Kedatangan, ada di sudut sebelah kanan begitu keluar dari pintu kedatangan dan ada di sudut sebelah kiri dekat dengan gerai Oldtown White Coffe.
Sebelum mulai tidur gue membeli nomor lokal 'Maxis' seharga RM 30 (harga Maret 2016) dengan bonus gratis nelpon ke luar negeri selama 30 Menit, gratis internet untuk semua social media, include pulsa RM 15 dan tarif yang murah nelpon ke luar negeri (Indonesia). Jika dihitung-hitung lebih hemat membeli nomor lokal daripada menggunakan nomor Indonesia yang akan berlaku tarif internasional roaming (Bukan Postingan Berbayar).
Setelah mencari nomor lokal dan menghubungi keluarga yang ada di Indonesia, tidak lupa untuk update di Social Media biar kekinian. Kemudian gue mencari makan di lantai 3, tepatnya di Quizinn by rasa dengan menu Nasi Goreng Kampung + Ayam dengan harga RM 6.90. Disini gue ga pesan minum karena baru saja mengisi ulang botol air minum yang lokasinya berada di dekat toilet sebelah kiri dari pintu keluar terminal kedatangan.
29 Maret 2016
Masih sekitar pukul 4.30 MYT gue dan Ryan and the genk udah bangun untuk siap-siap melanjutkan perjalanan berikutnya. Ryan and the genk pamit masuk ke terminal keberangkatan menuju Cambodia dan gue langsung menuju lantai 1 untuk membeli tiket bus Star Mart Express tujuan Melaka Sentral dengan harga RM 24.30. Ketika sedang menunggu bus gue bertemu dengan Dimas dan Christin yang berasal dari Indonesia, jadilah kita trip bareng ke Melaka.
Seharusnya perjalanan menuju Melaka Sentral dari KLIA2 hanya ditempuh sekitar 2 jam saja tetapi menjadi 3 jam karena bus ngetem cukup lama di KLIA untuk menunggu penumpang lainnya dan juga laju bus cukup lambat. Sepanjang perjalanan hanya disuguhi pohon kelapa sawit dan gue memutuskan untuk tidur hingga sampai ke Melaka Sentral.
Sampai di Melaka Sentral gue, Dimas & Christin mencari makan. Gue pesan Nasi Lemak + Ayam Rendang + Milo Sejuk (Es Milo) dengan harga RM 7.7, sementara Dimas dan Christin memesan Lontong dan Es Teh Tarik. Puas makan kami melanjutkan perjalanan menuju Bangunan Merah dengan menggunakan Bus Panorama No.17 dengan tarif antara RM 2 - 5 sekali jalan.
Sampai di Bangunan Merah sudah cukup siang dan udara cukup panas tapi tidak menyurutkan kami untuk eksplore Melaka. Beberapa objek wisata yang kami datangi yaitu Red Square, Galery Laksamana Cheng Ho, Melaka River Park, Jonker Walk dan masih banyak lainnya.
Cuaca saat itu sendang panas terik dan kami memutuskan untuk mencari yang seger-seger, pilihan jatuh ke kedai Bikini Toppings dan kami memesan ice kepala (lupa nama menunya) yang segar dengan harga RM 6.90. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menyusuri Jalan Tokong hingga bertemu percabangan dengan Jalan Hang Jebat dan menemukan panggung Jonker Walk.
Disepanjang Jalan Tokong terdapat beberapa tempat menarik untuk di kunjungi seperti: Sri Poyyatha Vinayagar Moorthi Temple, Cheng Hoon Teng Temple, Xiang Lin Si Temple, dan beberapa tempat kuliner yang memanjakan mata dan perut serta menguras isi dompet karena ingin di coba semua kuliner yang ada di Melaka.
Tadinya gue pengen bermalam di Melaka tapi karena sudah cukup puas didatangi semua objek wisata yang ada disini akhirnya gue memutuskan bermalam di Kuala Lumpur saja. Walaupun katanya kalau malam hari Melaka terlihat bagus dengan berhiaskan lampu-lampu yang cantik tapi agak susah menemukan makanan Halal di dekat hotel yang tadinya akan gue booking. Dengan pertimbangan susah mencari makanan halal akhirnya gue memutuskan untuk ikut Dimas dan Christin kembali ke Kuala Lumpur pada sore hari.
Ketika sampai di Kuala Lumpur sudah pukul 7 MYT dan gue langsung menuju Mandarin Pacific Hotel untuk menginap satu malam. Harga permalam yang berhasil gue dapatkan sekitar RM 74.20 include Tax and Services. Fasilitas yang disediakan di dalam kamar terdapat Hot & Cold Water, peralatan mandi (handuk, sampo, sabun), air mineral, pemanas air, tv cable.
Setelah beberes dan isitirahat sebentar kami melanjutkan city tour Kuala Lumpur ke Twin Towers Petronas dengan menggunakan Bus GoKL yang gratis dari stasiun Pasar Seni. Ketika sampai di Twin Towers kami langsung mencari spot foto dan ternyata Dimas dan Christin yang katanya sudah pernah ke Twin Towers ini belum pernah ke KLCC Suria Park yang lokasinya tepat berada di belakang Menara Kembar Petronas.
Gue sebagai penunjuk jalan langsung mengambil jalan pintas melalui masuk ke dalam Mall KLCC kemudian tembus ke KLCC Suria Park yang sedang mengadakan pertunjukan air mancur yang cukup indah. Hampir setiap sore s/d malam di Suria Park KLCC ini menyajikan pertunjukan air mancur. Setelah puas mengelilingi KLCC Suria Park kami kembali hotel masing-masing karena sudah lelah dan kurang tidur.
30 Maret 2016
Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk traveling tepat di hari lahir gue dan tahun ini gue liburan ke Kuala Lumpur. Semoga tahun depan bisa liburan lagi ke negara-negara lainnya.
Sarapan pagi di hotel dengan menu Mash Potato, Telur Orek, Buah dan Susu Milo. Setelah beberes dan check out, gue, Dimas dan Christin melanjutkan perjalanan ke Central Market. Gue beli oleh-oleh cokelat di Choc Boutique dan berhasil menggesek kartu kredit dengan total belanja RM 157.20. Sebagian ada titipan dan sebagian untuk oleh-oleh buat nyokap dan kantor. Alhasil gue nenteng satu kardus besar yang berisi cokelat, bawa backpack, tas kamera sampai ke KL Sentral untuk kemudian gue menyewa locker besar dengan harga RM 10 untuk sekali kunci.
Setelah berpisah dengan Dimas dan Christin di Sentral Market karena mereka akan melanjutkan perjalanan ke Phuket sementara gue melanjutkan perjalanan ke Batu Caves dengan menggunakan KTM Commuter dengan tarif RM 5.2 untuk sekali jalan. Sampai di Batu Caves cuaca sangat panas, sialnya gue lupa bawa topi tapi untuknya gue bawa air minum yang di bawa dari hotel, sehingga tidak dehidrasi.
Puas mendokumentasikan batu caves dan lelah pastinya karena mencoba naik sampai keatas goa dengan melewati kurang lebih 272 anak tangga dan cukup waswas karena banyak kera liar yang berada di sekitaran tangga hingga ke dalam goa. Tidak jarang juga gue melihat beberapa kera yang mencuri botol air minum milik pengunjung yang di tenteng.
Setelah dari Batu Caves gue kembali ke KL Sentral dan mencari halte bus GoKL untuk menuju Mesjid Negara. Entah kenapa gue merasa nyaman, takjub setiap kali berkunjung ke Mesjid Negara. Setelah Solat Ashar gue berkeliling dan mencari spot foto yang menari dari setiap sudut Mesjid Negara ini.
Kemudian gue melanjutkan perjalanan ke Gallery Nasional, Dataran Merdeka, Mesjid Jamek. Tapi hanya sebentar saja karena udara sore hari itu masih terasa menyengat dan gue memutuskan untuk kembali ke KL Sentral untuk makan di KFC. Lagi-lagi untuk kesekian kalinya gue ke KL selalu makan di KL Sentral dan bagi yang sudah pernah makan KFC di Malaysia pasti tau dong rasanya enak dan beda dengan yang di Indonesia.
Setelah magrib gue membeli tiket Sky Bus menuju KLIA2 pukul 10 malam, kemudian mengambil barang yang dititipkan di Locker. Ketika mau keluar gue melihat segerombolan backpakcer yang gue yakini meraka berasal dari Indonesia, sebut saja David and the genk, ternyata setelah gue tanya sana sini mereka berasal dari Indonesia dan mau ke KLIA2 untuk bermalam di bandara bersama gue kemudian melanjutkan perjalanan ke Jakarta yang satu flight.
Setelah sampai di KLIA2, cewek-cewek dari rombongan David and the genk sempet mampir ke toko Vinnci yang terkenal itu dan mereka beli sepatu dengan harga RM 29. Kemudian kita mencari lapak untuk 'tidur-tidur ayam'.
31 Maret 2016
KLIA2 seakan tiada matinya, hampir tiap jam selalu ada pesawat yang landing bahkan tengah malam sekalipun masih terdengar suara troli yang di dorong oleh penumpang yang baru saja sampai atau yang mau berangkat.
Pukul 5 pagi kami sudah berada di terminal keberangkatan untuk bersiap kembali ke Jakarta. Antrian di Imigrasi cukup banyak tapi prosesnya cepat, sementara jarak antara Imigrasi - Xray (last screening) - Waiting room cukup jauh. Proses screening xray bagasi kabin cukup lama dan antriannya sangat panjang dan jarak menuju waiting room cukup jauh, kebetulan waktu itu kami dapat gate P15 yang hampir berada di ujung
Hampir satu jam waktu yang di perlukan menuju Gate P15 dari Terminal Kedatangan. Disarankan bagi yang terbang melalui KLI2 agar datang jauh lebih awal untuk menghindari ketinggalan pesawat. Dan setelah menunggu beberapa menit akhirnya boarding tepat waktu dan landing tepat waktu di Jakarta.
Terima kasih Ryan and the genk
Terima kasih Dimas & Christin
Terima kasih David and the genk
See you next trip
Notes: Semua harga dalam Ringgit Malaysia (RM) dan Rate Rp. 3.200
Follow me on Instagram @rezafahlv for more picture
67 komentar
Write komentarsalah satu lokasi yang menyenangkan untuk di kunjungi. Membaca tulisan ini jadi kepengen menjejakkan kaki kesana lagi hehehe
ReplyAyoo rencakanan #VisitMelaka
ReplyOke fix, aku bakalan kesini awal tahun depan hahahaha *mupeng*
Replykalau bisa rame-rame biar seru dan ada yang fotoin juga
ReplyParagraf pertama angka tahunnya salah Mas. hehehe
ReplyKabarnya transportasi Malaysia selalu on time, kok bisa terlambat 1 jam karena ngetem? Hmm.... mungkin krn traveler sangat hepi jadi lupa bagian ini
Seru banget ceritanya, mudah2han bisa kesana
Replybikin ngilerrrr..... kpn ya bs backpakeran ke luar negeri, ngik ngik
ReplyPengen traveling juga jadinya. Eh tapi Batu caves itu di Sumatera juga ada lho tepatnya di seputaran Tanjung Pura kalau gak salah ya
ReplySenang banget jalan2 ke negeri Jirann.. Itu tiket murcee bangett 😃
ReplyAstaga harga tiketnya murah kali. Bagi-bagi itenary tripnya boleh nih kak :D
ReplyEnak banget ya, jalan sendiri, udahnya ketemu temen baru jadi gak sendirian. Hahhaha
ReplyHahahaha, kalau aku nti jadi kesana bakalan aku bikin blog tempat makan yg enak di sana :v :v
ReplyCara dapatin tiket promo gitu gimana sih? Ikut email newsletter-nya? Pengen ke Batu Caves. Kayaknya udah jadi landmark Malaysia selain Petronas. Hehe
ReplyBuat pengen...
ReplyUlang Tahun yang akan datang ke Eropa ya Mas. Aamiin
ReplyHadiah Ulang tahun nya traveling ke luar negeri, ya ampun menyenangkan sekali :D
ReplyRasanya naik pesawat gimana mas ? X)
Yuk ngetrip bareng-bareng keluarga pojok wb yuuukk :3
ReplyOh iya, terima kasih tante susi udah koreksi
ReplySeruuu ya, traveling pas ultah, hadiahi diri sendiri critanya
ReplyWahh hati kelahiran di negeri orang, seru :D
ReplyDapat teman baru juga yaa :))
Aku mupeng banget backpackeran ke Melaka. Kabarnya kota tuanya kece sangat :)
ReplyAamiin... Semoga bisa menyusul kesana
ReplyKalau belum punya paspor buruan buat...
ReplyJusteu batu caves yang di sumut belum pernah denger sebelumnya
ReplyIya lagi promo gila-gilaan
ReplySiaapp... Nanti itinnya di post, tungguin aja ya
ReplyTerkadang tanpa kita sadari Tuhan mempertemukan kita dengan orang yang berbeda beda untuk saling berinteraksi
ReplyYuupp.. Ikutin aja news letter semua maskapai, jangan lupa jadi member juga
ReplyCusss berangkat...
ReplyThat's one of my biggest dream, aamiin
ReplyRasanya, hampir udah kayak biasa aja karena udah keseringan. Tapi tetep takut juga sih hehehe
ReplyYuukk... Ajukan usulan di Group
ReplyYup bener banget, terkadang kita harus memberi hadiah terhadap diri sendiri atas pencapaian yang berhasil tercapai selama ini.
ReplyEnak ya, pas bolang sendirian dan bisa ketemu sesama backpacker, bisa nambah teman terus berbagi pengalaman pas ngebolang juga.. :D
ReplyDari sekian banyak cerita. Yang paling menyenangkan tentu saja ketemu 'orang baru' yang nyambung ya mas
ReplyWohooooooo keren banget kakak satu ini. Jadi motivasi buat travel ke luar juga xixi. Nice nice
ReplyWah seru..
ReplyJadi pengen ke sana
Thanks for the information.
Best,
Kandida
Waah asik ya jalan-jalan ke luar negeri. Sayamah jangankan ke luar negeri keluar rumah aja musti dikawal anak. Heuheu
ReplyWaah asik ya jalan-jalan ke luar negeri. Sayamah jangankan ke luar negeri keluar rumah aja musti dikawal anak. Heuheu
ReplyAsyik nih. Ditunggu cerita jalan lainnya :)
ReplyWah..wah..seru sekali cerita backpackerannya, rasanya blm afdol ke KL klo blom singgah & foto di menara kembar :D
ReplyKo jadi ngiler ya setelah baca, Jadi pengen backpackper juga :D
ReplyBagus yah foto nya, cuaca nya mendukung banget😂😂
ReplyItu kenapa mesti tidur2 ayam? Biar ga ngantuk gitu aja ya?😁
dih kapan ya saya bisa ke sana :D
ReplyIya, jadi makin banyak pengalaman
ReplyCusss beli tiket
ReplyDari foto2 diatas travelingnya mendukung banget cuacanya yak sampe2 patung emasnya kiclong banget hehhhe
Replybisa minjem duit lagi hehehe
Replyiya, kebetulan selalu ketemu sama orang yang punya tujuan sama
Replyhayuuukk mulai ngetrip
Replyburuan beli tiketnya....
Replykalau gitu jalan-jalannya wajib bawa anak
Replysiaaapp.... tungguin aja postingan berikutnya dalam waktu dekat
Replyyuupp bener banget, tapi sekarang sudah banyak landmark wajib foto di KL
Replynah lho.... ayo buat rencana perjalanan
Replyiya cuacanya mendukung untuk minum terus biar ga dehidrasi
Replytidur-tidur ayam = kalau ada suara dikit langsung terbangun
segera wajudkan impianmu kawan
Replyiya... sangking panasnya, patung emasnya sampe kinclong gitu hehhee
ReplyAaaa, menyenangkan sekali perjalanannya ya Mas. Hasil jepretannya mantep banget. Pake kamera atau hape Mas?
Replypake kamera nikon D5200
Replysama persis mas, waktu ke melaka jg ke jonker walk dan sekitarnya, gilee panasnya ga nahan disana, kalau misal ke melaka lagi bisa cobain ke pantainya namanya pantai puteri, keren walau ga sebagus pantai di bali http://catatanruslan.com/index.php/2014/04/12/sejenak-menikmati-sunset-di-pantai-puteri/
ReplySeri banget perjalanan singkat ke Malaysia dan banyak dapatnya. Dan yah Melaka selalu ngangenin untuk saya:)
Replysiipp terima kasih bro, next gue mau coba pantainya aaaah
Replyayoo balik lagi
ReplyNgetrip ke Malaysia memang bikin kangen. Aku paling suka ke Penang, Malaka dan Langkawi. Bahkan ke Penang aja gak bosen-bosen hehehe :D.
Replybener banget, ga pernah bosen
ReplyPnegin juga kesanan bareng-bareng temen, pasti seru bngt ya
ReplyEmoticonEmoticon