Jam 4 subuh sudah bangun untuk menunaikan ibadah subuh kemudian lanjut beberes, check out dan cari sarapan. Pagi ini sekitar jam 7 berangkat ke Terminal Sukun, Semarang dan sebelumnya mampir sarapan bubur ayam dulu dong. Sama seperti kebanyakan bubur ayam pada umumnya yang ada di Jakarta, rasanya sama aja!.
..... Terminal Sukun
Beli tiket on the spot, naik bus patas AC yang katanya full musik (ga pake DJ) seharga Rp. 50.000-/orang dengan menggunakan bus Ramayana, jam keberangkatan pukul 10.00. Waktu tempuh perjalanan dari Terminal Sukun, Semarang ke Magelang sekitar 2 jam. Bus berangkat tepat waktu dan suasana di dalam bus cukup nyaman, sandaran tempat duduk bisa di naik-turunkan, tidak ada toilet, full musik (no DJ) tapi suara musiknya pelan banget.
Hampir di sepanjang perjalanan gue melihat pemandangan indah, dengan latar belakang pegunungan yang entah apa namanya. Segar mata memandangnya, menghilangkan kejenuhan selama ini berada di Jakarta dengan gedung-gedung pencakar langitnya. Sedetikpun ga pengen kehilangan moment melihat pemandangan alam yang indah ini tapi pada akhirnya gue ketiduran juga di bus hahahahaha.
Sekitar jam 12 siang sudah sampai dengan ganteng di Magelang. Sehabis makan siang rencananya mau melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur tapi dimenit-menit terakhir sebelum berangkat, masuk sms dari Dion alias Yono (teman komunitas Jalan Pendaki) yang menawarkan untuk main ke rumahnya.
Ternyata rumahnya ga begitu jauh tapi karena jalannya muter dan satu arah jadi kelihatan jauh. Ngobrol-ngobrol sebentar dan buat janji untuk keesokan harinya jalan-jalan ke jogja dan sekitar pukul 3 sore langsung pamitan mau melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur, tadinya Yono pengen ikut juga dan gue udah ngarep dia bisa ikut biar jadi tukang poto gratis tapi berhubung dia ada ibadah di gereja (natal) niat untuk ikut diurungkan.
.... Borobudur
Perjalanan memakan waktu kurang dari 45 menit menggunakan sepeda motor. Sesampainya di lokasi langsung cari parkiran dan langsung masuk beli tiket. Harga tiket masuk untuk pengunjung dewasa (lokal) Rp. 30.000-. Antusiasme wisawatan masih tinggi untuk mengunjungi lokasi wisata Candi Borobudur, padahal sudah jam 15.30 sore. Itu artinya masih ada beberapa jam lagi pengunjung bisa menikmati keindahan Candi Borobudur sebelum di tutup pada pukul 17.00 sore.
..... Foto-foto
..... Naik sampai ke puncak Candi
..... Turun
..... Duduk-duduk
..... Foto-foto
..... Duduk-duduk
Tiba-tiba terdengar suara yang menginformasikan kawasan wisata Candi Borobudur akan segera di tutup. Entah kenapa di sepanjang perjalanan menuju pintu keluar gue merasa ga nyaman banget dengan keadaan disekitar karena melihat para pedagang oleh-oleh ada yang terlihat memaksa pengunjung (kebanyakan wisatawan asing) untuk membeli dagangannya. Harganya sih cukup murah, dari bisikan-bisikan yang gue denger baju yang ada tulisan Jogjakarta, Borobudur atau sejenisnya di hargai Rp. 100.000- sudah bisa mendapatkan 7 kaos dan sontak membuat gw terkejut lagi!. Perjalanan menuju parkiran cukup jauh dan NYASAR!! Pelajaran buat gue atau siapapun agar mengingat lokasi parkiran, kalau bisa kendaraannya dipasang GPS.
Semburat cahaya kuning dari matahari sore dan dicampur dengan warna pekat awan mendung mengiri perjalanan pulang. Betapa indahnya suasana Magelang sore itu, baru pertama kalinya melihat perpaduan cahaya kuning dan awan gelap yang menyelimuti sudut kota Magelang, membuat gue betah rasanya berlama-lama ada disini.
Masih di tengah perjalanan motor tetap melaju dengan santai dan diiringi rintik hujan, berhubung ga ada jas hujan kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan. Hujan sepertinya semakin deras dan sebentar lagi waktunya magrib. Mampir ke Mesjid Agung Magelang untuk solat magrib dan sekalian menunggu hujan reda. Sekitar jam 19.00 hujan baru reda dan kami melanjutkan perjalanan pulang, tadinya mau kuliner malam di Magelang tapi takut kemalaman dan butuh istirahat untuk perjalanan esok hari ke Jogja jadinya kuliner malam di Magelang terpaksa dibatalkan.
Semburat cahaya kuning dari matahari sore dan dicampur dengan warna pekat awan mendung mengiri perjalanan pulang. Betapa indahnya suasana Magelang sore itu, baru pertama kalinya melihat perpaduan cahaya kuning dan awan gelap yang menyelimuti sudut kota Magelang, membuat gue betah rasanya berlama-lama ada disini.
Masih di tengah perjalanan motor tetap melaju dengan santai dan diiringi rintik hujan, berhubung ga ada jas hujan kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan. Hujan sepertinya semakin deras dan sebentar lagi waktunya magrib. Mampir ke Mesjid Agung Magelang untuk solat magrib dan sekalian menunggu hujan reda. Sekitar jam 19.00 hujan baru reda dan kami melanjutkan perjalanan pulang, tadinya mau kuliner malam di Magelang tapi takut kemalaman dan butuh istirahat untuk perjalanan esok hari ke Jogja jadinya kuliner malam di Magelang terpaksa dibatalkan.
5 komentar
Write komentarSelamat datang di Magelang dan semoga gak kapok.. :)
ReplyPengen dateng lagi malah
ReplySalah satu hal yang bikin wisawatan datang lagi ke Borobudur adalah para pedagang kaki lima yang rada maksa menawarkan berbagai produk souvenirnya, jangan kapok datang lagi ke Magelang ya mas, terutama ke Borobudur��
ReplySesekali mampir juga ke Banjarnegara gan :)
ReplySalam kenal ..
undang dong sekalian endorse hehehe
ReplyEmoticonEmoticon