Rencana pagi ini sih awalnya mau liat sunrise di laguna pari tapi berhubung anak-anak bangunnya kesiangan pupus sudah harapan untuk melihat sunrise hari ini.
#huuuuffffh!!!
Mandi trus sarapan pagi dengan menu nasi goreng + telor mata sapi buatan bu hudaya mengawali pagi ini.
Next lanjut ke goa alay lalay yang jaraknya sekitar 10 menitan naik motor dari homestay and you know what jalannya tuh ekstrem banget buat yang naik motor, ngelewati perkampungan warga dan pematang sawah, jembatan gantung, jalan berbatuan, jalan berlumpur waaah ini semua jadi pengalaman pertama yang berkesan buat kami. Sampai di objek wisata goa lalay kita langsung parkir motor dan membayar retribusi Rp. 2000,- sajah kita sudah dapat memasuki goa ini, tapi sayang gue ga niat masuk sampai ke dalam karena ngerasain suasana yang aneh gitu, dan cuma sampai di 5 meter ke dalam dari mulut goa sambil cerita-cerita dengan wisatawan yang lainnya selagi menunggu temen-temen.
Goa lalay udah terjamah dan sekarang mari kita eksplore pantai Lagoon Pari yang letaknya tidak terlalu jauh dari goa lalay. Dengan sedikit trik untuk melewati beberapa tracking yang bener-bener ekstrem seperti melewati jalanan turunan dan tanjakan yang dicampur dengan tanah berlumpur dan melewati sungai kecil menjadi tantangan sendiri bagi sang joki (adhit dan gendut).
Naik turun bukit terlewati sudah dan sampailah di Lagoon Pari, langsung mencari parkiran motor dan selanjutnya ga bisa ngejelasi dengan kata-kata, mending liat gambar dibawah ini aja ya!!
Puas menjamahi pantai Lagoon Pari kami pun kembali ke Home Stay untuk minta makan siang ke bu hudaya dengan masakannya yang super duper ekstra enak, dan seperti biasa juga kalau habis makan bawannya perut kenyang dan langsung tertidur ga sadarkan diri sampai jam 3 sore.
Jam 3 sore kita lanjut ke pantai ciantir untuk minum kelapa muda yang sehari sebelumnya udah kita pesen ke penjualnya tapi sayang kelapanya yang tersisa tinggal dua, jadinya kita satu kelapa berdua hahahaha.
Ok lanjut ke destinasi berikutnya yaitu pantai tanjung layar yang terkenal dengan batu besar seperti layar sebuah perahu dan udah Gue tunggu-tunggu selama 9 bulan. Selanjutnya lagi-lagi gagal menceritakan dengan kata-kata, mending coba liat gambar di bawah ini.
Puas bergaya di depan kamera tiba-tiba adhit melihat anak tangga di sebuah bukit yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi pantai tanjung layar, dan kami teratarik untuk mencari tau apa yang ada disana. Sampainya diatas dengan rasa sesak didada pastinya bagi seorang gendut yang membawa beban dirinya ditambah dosa-dosanya tapi semua terbayar dengan keindahan Sang Pencipta.
Woooooowww subhanallah cantiknya pemandangan dari atas bukit ini……
Ambil kamera jepret sana jepret sini dan ga bisa mengungkapkan dengan kata-kata gimana bagusnya pemandangan dari atas bukit ini yang dulunya pernah dijadikan villa.
Matahari sepertinya sudah mau menghilang dari pandangan dan saatnya kita turun dari atas bukit sini dan melanjutkan perjalanan kembali ke home stay tapi lagi dan lagi mas acen yang emang pecinta janda muda kelapa muda menawari untuk minum lagi and im sorry im still full!!Woooooowww subhanallah cantiknya pemandangan dari atas bukit ini……
Ambil kamera jepret sana jepret sini dan ga bisa mengungkapkan dengan kata-kata gimana bagusnya pemandangan dari atas bukit ini yang dulunya pernah dijadikan villa.
Hari sudah gelap dan kita masih bisa bersantai di pantai ciantir untuk menikmati malam mingguan di sini dengan kodisi yang lelah dan belum mandi pastinya, duduk di pantai sambil diiringi lagu dangdut serasa ngebuat jempol pengen bergoyang tapi jaim hahahaha dan besok kita harus kembali ke bekasi jadi kita balik ke home stay dan istirahat.
1 komentar:
Write komentarYa ampun sumbawa kece
ReplyEmoticonEmoticon