Festival Cap Go Meh Pemersatu Budaya

Festival Cap Go Meh Pemersatu Budaya

reza 17.14.00 6 Comments

Cap Go Meh merupakan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia, tepatnya 15 hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Kalau di artikan Cap Go Meh mempunyai arti yaitu, Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam. Ini berarti masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari. 

Cap Go Meh dengan suka cita dirayakan diberbagai belahan dunia. Untuk Indonesia sendiri ada beberapa daerah yang mengadakan Festival Cap Go Meh, seperti di Singkawang, Jakarta dan Bogor. Pengunjung yang datang tidak hanya dari wisatawan domestik, terlihat beberapa wisatawan luar negeri juga antusias untuk menyaksikan Festival Cap Go Meh tahun ini. Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia juga tidak ketinggalan untuk merayakan Cap Go Meh yang diadakan pada tanggal 21 Februari 2016, bertempat di kawasan Glodok, Jakarta Barat. 



Perayaan Cap Go Meh dimulai pukul dua siang dan acara dibuka oleh Cici Koko Jakarta dengan membawakan lagu yang berjudul Jakartaku serta menampilkan pertunjukan barongsai. Festival Cap Go Meh 2016 ini juga di hadiri oleh Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPR RI Ade Komarudin, Guruh Soekarno Putra serta berbagai jajaran dari Fraksi PDIP dan Golkar. 

Ada sekitar puluhan peserta yang ikut dalam festival tahunan ini, seperti arak-arakan Dewa Joli yang berjumlah kurang lebih 70 peserta, barongsai, reog ponogoro, ondel-ondel, marching band dan masih banyak lagi. Tidak ketinggalan juga Abang None Jakarta dan Cici Koko Jakarta yang ikut meramaikan acara dalam iring-iringan mobil hias. 

Selain itu ada juga bazar kuliner yang digelar di sepanjang Jalan Pancoran Raya, sebelah ITC Glodok. Beragam makanan dan minuman dijual pada bazar kuliner dalam Festival Cap Go Meh ini, mulai dari makanan khas asli Indonesia sampai masakan China. 

Festival Cap Go Meh tahun ini merupakan wujud dari keberagaman kekayaan bangsa Indonesia dan juga sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Tidak hanya menampilkan budaya china seperti barongsai yang merupakan budaya khas china, ada juga kebudayaan betawi yang menampilkan ondel-ondel serta kebudayaan Jawa yang menampilkan atraksi Reog Ponorogo. 



Sayangnya acara ini terkesan kurang siap baik dari panitia maupun pengunjung yang datang, hal ini terlihat dari pihak panitia yang cukup kewalahan untuk mengatur pengunjung yang ingin melihat Festival yang diadakan setahun sekali. Begitu juga dengan penonton yang sepertinya kurang peduli dengan arahan panitia yang selalu memberi arahan agar memberi ruang bagi para peserta yang ikut Festival Cap Go Meh tahun 2016 ini. 

Disisi lain, panitia yang dibantu aparat TNI serta Kepolisian dengan sigap membantu para pengunjung yang tiba-tiba pingsan karena cuaca yang cukup terik disiang hari. Semoga ditahun yang akan datang, Festival Cap Go Meh semakin meriah dan semakin banyak pertunjukan yang ditampilkan. Begitu juga dengan masyarakan dan pengunjung yang ingin menyaksikan acara ini diharapkan untuk mematuhi segala arahan dari pihak panitia pelaksana.
Menginap di Bandara Soekarno Hatta

Menginap di Bandara Soekarno Hatta

reza 07.56.00 29 Comments

Overnight di Bandara atau menginap sementara satu malam untuk mengejar first flght merupakan hal yang biasa bagi seroang backpacker seperti saya. Tapi untuk menginap di Bandara Indonesia, khususnya Soekarno Hatta merupakan hal yang pertama kali bagi saya. Sedangkan kalau menginap di Changi Airport atau KLIA sudah beberapa kali saya lakukan karena ketika sampai di negara tujuan sudah larut malam dan sekaligus mengurangi biaya penginapan.

Jangan bayangkan di Bandara Soekarno Hatta mempunyai fasilitas seperti di Bandara luar negeri yang mempunyai kursi pijat gratis, area tidur yang cukup luas walaupun di lantai beralaskan karpet tapi masih tetap nyaman, di Bandara Soekarno Hatta para penumpang pesawat yang hendak bermalam tidak akan menemukan fasilitas tersebut.

Sangat disayangkan karena untuk sekelas Bandar Udara Internasional belum mampu bersaing dengan negara tetangga yang sudah mempunyai fasilitas cukup lengkap dan nyaman bagi para penumpang yang ingin bermalam di bandara. Gue pribadi menganggap wajar akan hal ini, karena kalau disediakan fasilitas tersebut kemungkinan besar akan cepat rusak yang diakibatkan oleh tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab.

Pertama kali gue terbang dengan pesawat paling pagi pukul lima subuh mengharuskan gue untuk bermalam di Bandara Soekarno Hatta. Kenapa gue memutuskan untuk bermalam di Bandara dan bukan di Hotel dekat Bandara?. Simple aja sih sebenarnya, kalau sudah tidur takut bangun kesiangan dan ketinggalan pesawat.

Berbekal tanya jawab dari teman-teman gue yang bekerja di Bandara meraka memberitahukan ada beberapa spot atau lokasi untuk tidur di Bandara Soekarno Hatta, seperti:

  1. Bermalam di KFC seberang Terminal 1C adalah pilihan pertama yang gue pilih untuk bermalam di Bandara. Berbekal sekedar membeli makanan ringan atau minum para calon penumpang pesawat udara yang mengejar penerbangan pertama sudah bisa mendapatkan fasilitas free wifi. Sayangnya KFC yang berada diseberang Terminal 1C ini tutup sekitar pukul 10 atau 11 malam. Tapi jangan khawatir, calon penumpang yang masih ingin tetap mendapatkan tempat tidur gratis masih dapat tiduran di teras depan, samping kanan atau samping kiri dari Store KFC ini. Jangan terkejut atau merasa horor berada disini, karena lampunya akan dimatikan.


  2. Berhubung kurang merasa nyaman berada di KFC akhirnya tepat tengah malam gue memutuskan untuk pindah lapak untuk tidur. Gue memutuskan untuk menuju ke Waving Gallery atau Anjungan Pengunjung yang berada di antara 1B dan Terminal 1C. Waving Gallery merupakan alternatif lain untuk bermalam di Bandara Soekarno Hatta. Terdapat beberapa bangku panjang untuk tiduran disini, tapi suara berisik mesin pesawat yang menderu terasa mengganggu. Akhirnya gue memilih untuk mencari tempat lainnya.


  3. Waving Gallery diantara Teriminal 1A dan 1B bisa menjadi alternatif lainnya untuk  bermalam di Bandatra Soekarno Hatta. Disini terdapat sedikit bangku untuk tiduran dan biasanya sudah penuh terisi kalau tidak cepat-cepat datang. Berada disini tidak seberisik di Anjungan Pengunjung yang berada diantara Terminal 1B dan Terminal 1C karena hanya sedikit pesawat yang parkir disini. Karena tidak mendapatkan tempat maka gue memutuskan untuk mencari lapak berikutnya.
  4. Lokasi berikutnya untuk tidur di Bandara Soekarno Hatta berada di depan Customer Service Lion Air Terminal 1B. Disini terdapat beberapa bangku untuk dijadikan tempat tidur atau lebih tepatnya tidur dalam posisi duduk.
  5. Apabila sudah pukul tiga dan check in sudah dibuka makan segeralah untuk check in agar bisa tidur di waiting room sambil menunggu untuk boarding.
Jadi berdasarkan pengalaman pertama gue tidur di Bandara Soekarno Hatta, untuk lokasi tidur dan bermalam di Bandara Soekarno Hatta yang nyaman berada di Anjungan pengunjung diantara Terminal 1A dan Terminal 1B. Tapi tetap harus waspada terhadap barang bawaan, kalau membawa koper disarankan membawa sejenis pengikat yang bisa di gembok atau kunci untuk dikaitkan di kaki kursi tempat kita akan tidur. Sedangkan yang membawa ransel agar tetap memluk ransel, baik tidur dalam keadaan duduk ataupun dalam keadaan terlentang. Biar bagaimanapun tidur di Bandara (Indonesia) tidak akan pernah senyaman tidur di kamar pribadi atau kamar hotel, jadi pilih mana: tidur di Bandara atau ketinggalan pesawat?

Happy Holliday
Pengalaman Pertama Terbang Bersama Lion Air

Pengalaman Pertama Terbang Bersama Lion Air

reza 10.44.00 24 Comments
Disclaimer: Tulisan ini mungkin mengandung sara tapi ini murni pengalaman dan curhatan hati seorang travel blogger. Mohon maaf apabila ada yang merasa tersinggung.

Mendengar nama maskapai satu ini mungkin sudah dapat dibayangkan adalah delay, pelayanan yang buruk dan tempat duduk yang sempit. Awalnya gue ga pernah membayangkan akan naik pesawat dengan logo singa tersebut karena terpaksa harus berangkat penerbangan paling awal untuk keberangkatan dan penerbangan paling akhir untuk kembali hanya tersisa lion air saja untuk rute Jakarta – Medan – Jakarta. Biasanya gue terbang naik pesawat selain maskapai yang satu ini. Pagi-pagi subuh 4 februari 2016 gue memesan tiket pp tujuan Medan untuk keberangkatan pukul 5 pagi, itu artinya 24 jam lagi dari pemesanan saat ini, begitu juga dengan kembalinya gue membeli tiket untuk keberangkatan paling terakhir dari Medan menuju Jakarta.

Berhubung gue harus mengejar first flight mau ga mau gue harus overnight di Bandara Soekarno-Hatta supaya ga ketinggalan pesawat. Siapa coba yang mau ketinggalan pesawat dan harus membeli tiket 2 kali karena tiket sebelumnya sudah hangus? Tentunya gue pribadi sangat menghindari kejadian ini. Pernah waktu itu gue hampir ketinggalan pesawat Garuda (Medan-Jakarta) dan status sudah last call, bahkan nama gue sudah dipanggil melalui pengeras suara, kejadian ini aja udah buat gue kalang kabut lari bagai dikejar anj*ng dari pintu masuk sampai ke gate yang jaraknya cukup jauh di Kualanamu, karena gate Garuda itu berada paling ujung.

Cerita tentang overnight di Bandara akan gue bagikan di tulisan berikutnya. Singkat cerita sudah pukul 3 pagi, gue langsung masuk ke dalam untuk antri check in dan semuanya berawal dari proses check in. Antrian Lion air waktu itu panjang banget karena ada 4 flight pagi ke Sumatera (Medan, Palembang, Pekanbaru, Batam), proses check in terhitung sangat lambat sekali sekitar lima menit untuk per pax (penumpang), bahkan bisa lebih dari lima menit baik yang membawa bagasi atau tidak.
Dari sini gue udah mulai berasa ada di Medan karena kebanyakan penumpang berlogat Medan dan chinese, beberapa diantara mereka yang berada di deket gue mulai berulah. Entah kenapa orang cina yang berasal dari Medan semuanya pada songong suka buat onar. Bahkan gue sempat melihat cewek cina yang mau berangkat ke Medan bareng gue, duduk diatas timbangan bagasi untuk menimbang berat badannya, duuh mending duduk dipangkuan abang aja dek. Belum lagi yang para lelakinya yang bergaya seperti cewek dan berada dibelakang gue pada mau nyerobot antrian, pengen rasanya gue tabok pake sepatu gunung atau tripod deh.


Urusan check in selesai dan begitu masuk ke waiting room gue melihat rombongan koko dan cici yang buat onar tadi sewaktu check in. Daripada gue merasa terganggu dan kesel sendiri mending gue menjauh dan berharap ga satu pesawat dengan gue tapi nasib sialnya mereka duduk tepat dibelakang dan samping gue di dalem pesawat.

Emosi semakin memuncak ketika mereka duduk di belakang gue didalem pesawat, tempat duduk gue ditendang  dari belakang yang membuat gue merasa terganggu tapi gue masih bisa sabar. Sementara yang duduk disamping gue berisik banget udah kayak jualan di glodok, pengen aja rasanya plaster itu mulut yang cas cis cus ga ada berhentinya sampai pesawat lepas landas.

Bagi yang sudah sering naik Lion Air sudah taulah bagaimana kondisi didalam pesawat, sementara bagi gue ini adalah pengalaman pertama yang membuat gue cukup terkejut dan setuju dengan pendapat orang yang sering naik lion air dengan segala kekurangannya.

  1. Pertama jarak antar tempat duduk cukup sempit dan sialnya dikursi yang gue duduki ga ada tombol untuk menurunkan sandaran kursi ke belakang, begitu mendarat punggung gue serasa kaku semua.
  2. Saat berangkat gue ga nemu buku petunjuk keselamatan yang biasanya diselipkan di depan tempat duduk.
  3. Tidak ada snack yang dibagikan, disini gue cukup maklum karena termasuk maskapai murah tapi kalau dibandingkan dengan Sriwijaya yang berani kasih harga sama dengan Lion selalu membagikan snack.
  4. Sebelum lepas landas pesawat terasa agak panas, tapi setelah mengudara baru terasa dingin.
  5. Delay ga tanggung-tanggung, sewaktu pulang gue kena delay yang awalnya dua jam kemudian menjadi 3 jam.
  6. Landing yang cukup kasar waktu mendarat di CGK.
  7. Boarding on time tapi belum tentu take off on time juga, hal ini gue alami sewaktu masih di KNO menuju CGK. Cukup lama banget berada di dalam pesawat bahkan sudah lewat 15 menit dari waktu take off.
  8. Terkadang suka memasukkan manifest berlebihan, misalnya crew dari lion group yang lainnya yang sedang tidak bertugas dan hendak kembali (misalnya Jakarta) terpaksa duduk di jumper seat di depan atau di belakang.
  9. Penumpang banyak yang belum mengetahui seacara umum tentang keselamatan penerbangan. Gue masih melihat penumpang yang berhalo-halo ria pada saat pesawat mengisi bahan bakar, padahal sudah di umumkan tidak boleh menggunakan telpon didalam pesawat pada saat mengisi bahan bakar. Ada lagi yang langsung menghidupkan hp setelah mendarat, padahal jarak ke terminal bandara masih jauh. Yang ga kalah mencengangkan bagi gue adalah saat lampu sabuk pengaman belum boleh di lepaskan dan pesawat masih berjalan menuju terminal tapi sudah ada beberapa orang yang membuka bagasi kabin, duuuhh itu kalau terjadi hal yang buruk gimana ya?.


Dari sekian banyak kekurangan ternyata ada beberapa kelebihan dari Lion Air, seperti:

  1. Kalau penerbangan paling pagi jarang delay karena pesawatnya sudah standby di badara dari malam sebelumnya.
  2. Belahan rok pramugarinya cukup membuat mata seger kalau masih ngantuk-ngantuk karena penerbangan pagi.
  3. Kalau beruntung bisa mendarat cukup mulus. Tergantung keahlian pilot juga sih sebenarnya.
  4. Tiket yang murah meriah.
  5. Berdasarkan pengalaman pertama dan terakhir gue, pemumpang yang kena delay 2 jam mendapatkan kompensasi makan malam dengan menu dari McD.
  6. Jika kena delay lebih dari 2 jam segerlah mendatangi customer service, kalau beruntung bisa menukar ke penerbangan tercepat dengan maskapai yang sama tanpa dikenakan biaya tambahan dan jika masih ada seat yang kosong.
  7. Jika beruntung terdapat buku panduan doa perjalan di depan kursi.
  8. Last but not least, kalau beruntung selamat sampai tujuan.

Jadi setelah dua kali naik pesawat Lion Air pp Jakarta – Medan – Jakarta gue mengambil kesimpulan sendiri kalau ini adalah penerbangan terkahir gue menggunakan Lion Air, walaupun terdapat beberapa kelebihan juga dari banyaknya kekurangan maskapai yang satu ini tapi demi alasan kenyamanan untuk penerbangan dalam negeri gue lebih memilih Garuda yang semua orang sudah tau dan Citilink dengan berbagai pilihan green seat yang cukup luas dan masih satu group dengan Garuda. Gak lagi-lagi deh gue mengkhianati Garuda dan Citilink untuk urusan penerbangan dalam negeri.
Itinerary 4 Hari di Malang

Itinerary 4 Hari di Malang

reza 06.00.00 14 Comments

*** Day 1 ***

Rawon Nguling

Jika hari pertama begitu sampai di Malang baik yang menggunakan Kereta Api atau Pesawat sebelum jam 12 siang disarankan check-in di hotel terlebih dahulu. Kemudian cari sarapan atau makan siang di Depot Rawon Nguling yang berada di Jl. Zainal Arifin No. 62, Malang. Depot Rawon Nguling yang terkenal ini buka dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore.

Sehabis makan Rawong Nguling, sebagai makanan penutup wajib coba datang ke Toko Oen. Disana ada berbagai jenis es krim yang sangat legendaris. Cita rasa dan bangunannya yang khas tetap dipertahankan sampai saat ini. Lokasinya berada di Jl. Basuki Rahmat No. 5, Malang.

Alun-Alun Tugu Balai Kota

Menjelang siang cukup jalan-jalan di sekitar Kota Malang sekalian berfoto narsis dibeberapa lokasi yang cukup mainstream. Bagi para photographer ada beberapa lokasi foto di sekitar Malang Kota, seperti: Alun Alun Tugu, Alun Alun Kota, Mesjid Jami’, Gereja Kayutangan, Gereja GBIP Immanuel.

Setelah cukup puas jalan-jalan di sekitaran Malang Kota, menjelang sore hari sekitar pukul 4 sore waktu yang tepat untuk berangkat ke Kota Batu. Hari pertama datang ke Alun Alun Kota Wisata Batu sambil santai sore menikmati sejuknya udara Kota Batu.

Kemudian setelah magrib perjalanan dilanjutkan ke Batu Night Spectacular (BNS). BNS sendiri buka mulai pukul 3 sore sampai 12 malam. Pesona keindahan lampu malam hari di taman bermain yang ada di BNS sangat indah untuk diabadikan dalam bidikan kamera.

Setelah bermain di BNS, saatnya kembali ke hotel untuk istirahat mempersiapkan tenaga untuk petualangan lebih seru di hari ke dua.

*** Day 2 ***

Bakso President

Jika bosan dengan sarapan di hotel yang menunya sangat standart, cobalah sempatkan untuk cari sarapan di Jl. Batanghari No.5. Disana ada Bakso President yang cukup ramai didatangi masyarakat Malang dan wisatawan. Daging bakso yang cukup lembut membuatnya banyak yang rela antri 30 menit untuk mendapatkan semangkok bakso yang banyak di kunjungi artis ibu kota.

Perjalanan dilanjutkan menuju Museum Angkut+ yang berada di Jl. Terusan Sultan Agung No.2, Batu. Siapkan memori dan baterai tambahan untuk kamera jika berkunjung ke Museum Angkut+, karena banyak sudut tempat yang menarik di dalam Museum Angkut+ ini. Selain Museum Angkut + masih ada Museum Topeng yang berada satu kawasan dengan Museum Angkut+.

Gangster town

Sore hari wajib kembali ke hotel atau penginapan dan persiapkan diri untuk berangkat ke Bromo tengah malam jika sebelumnya telah menghubungi jasa tour ke Bromo. Persiapkan jaket tebal, sarung tangan, masker dan juga sepatu gunung untuk mengeksplore Bromo.

*** Day 3 ***

Menikmati pemandangan matahari terbit di Bromo dari Penanjakan view point memberikan sensasi tersendiri. Biasanya jika menggunakan jasa trip ke Bromo, wisatawan akan dibawa ke lautan pasir, menaiki sekitar 245 anak tangga menuju kawah Bromo dan beberapa lokasi menariknya sesuai dengan paket yang dipilih.

Siang hari setelah kembali dari Bromo persiapkan diri untuk ke Jatim Park 2 yang berada di Jl. Oro Oro Ombo No. 9, Batu. Banyak tempat menarik dan wisata edukasi yang ada di dalam Jatim Park 2. Wisatawan dapat mengunjungi Jatim Park 2 hanya sampai pukul 6 sore.

*** Day 4 ***

Pantai Balekambang

Hari terakhir di Malang coba bermain air di Selatan Malang yang mempunyai beberapa pilihan pantai wajib didatangi, seperti: Pantai Balekambang dan Pulau Ismoyo, Pantai Kondang Merak, Pantai Sendang Biru, Pantai Ngliyep, Pantai Ngantep dan masih banyak pantai lainnya.

Rata-rata waktu tempuh menuju pantai yang ada di Selatan Malang sekitar 2 jam jika tidak kena macet dan sangat disarankan untuk berangkat pagi hari dari Kota Malang agar bisa mendatangi 2 pantai sekaligus dalam satu hari.

Jika ingin datang ke 2 pantai sekaligus disarankan sudah sampai di lokasi atau pantai pertama pukul 8 pagi dan puaskan bermain air sampai pukul 12 siang, kemudian makan siang dan dilanjutkan ke pantai berikutnya. Jarak rata-rata pantai di Selatan Malang sekitar 1 jam perjalanan jika menggunakan sepeda motor dan tidak kena macet.

Yang harus diperhatikan untuk mencapai ke Pantai yang ada di Malang adalah tidak ada angkutan/transportasi umum menuju Pantai. Jadi disarankan menggunakan sepeda motor atau mobil yang dapat disewa di Malang Kota.