Tampilkan postingan dengan label Domestik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Domestik. Tampilkan semua postingan

Danau Linting

reza 13.00.00 Add Comment


Masih dalam misi #MedanCityTour yang terus berlanjut dan perjalanan kali membawa saya dan Travel-Mates @rezaantoni ke Danau Linting yang lokasinya hanya berjarak sekitar 1.5 jam dari pusat kota Medan. Ternyata Medan punya beberapa Danau yang bisa dinikmati keindahannya, ada Danau buatan seperti Danau Siombak dan Danau Alami seperti Danau Toba dan Danau Linting yang akan saya ceritakan kali ini.

Dua minggu sebelum tanggal 26 Mei 2013 saya dan beberapa rekan dari salah satu komunitas yang ada di Kota Medan merencanakan perjalanan ini, 3 orang sudah sepakat akan ikut dalam perjalanan. Ternyata tiba hari H ada 2 orang memutuskan untuk tidak ikut serta, 1 orang sudah mengkonfirmasi ketidak ikut sertaannya tetapi yang satu lagi tidak jelas nasibnya apakah sampai sekarang masih hidup atau tidak, kerena sudah berulang kali ketika hari H saya hubungi untuk kepastiannya yang ada malah telepon saya di reject. Jadilah sisanya 1 orang lagi yang pasti ikut dalam perjalanan ini.


Tepat pukul 9.30 pagi saya dan @rezaantoni memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan ke Danau Linting walaupun molor satu jam dari yang sudah direncanakan. Seperti biasanya saya masih tetap menggunakan elang untuk perjalanan #MedanCityTour.

Start Point di mulai dari rumah @rezaantoni daerah SM. Raja kemudiaan tancap gas menuju arah terminal amplas dan berbelok kanan untuk selanjutnya menuju Kecamatan Tembung. For your information guys, kondisi jalan ketika memasuki Kecamatan Tembung harus berhati-hati karena banyaknya kendaraan besar seperti truk yang melintas dan wajib pakai masker pelindung mulut dan hidung karena banyaknya debu yang berterbangan mengingat kondisi jalan yang sebagian berlubang.

Kendaraan terus melaju dan kini kami sudah berada di Desa Talun Kenas, tak ada yang istimewa dari desa ini. Yang pasti setiap ada persimpangan atau percabangan jalan kami selalu berehenti untuk bertanya ke warga sekitar arah ke Danau Linting lewat mana.

Desa Talun Kenas sudah hampir diujung jalan dan sekarang kami memasuki perbatasan Desa Siguci. Kendaraan terus melaju sambil diiringi musik yang mendentum keras dari pemutar musik yang saya pasang dan kemudian galau karena menemukan lagi percabangan jalan. Mengingat saya sudah sering menjadi orang yang tersesat dan tak tau jalan pulang mau tidak mau mengharuskan bertanya kembali ke warga sekitar jalan menuju Dana Linting.

Memasuki Desa Kuta Jurung kondisi bensin mulai menipis dan saya sempat berpikir untuk mencari SPBU terdekat tetapi hasilnya tetap tidak menemukan, mau tidak mau harus beli bensin eceran yang harganya Rp. 5.000 per liter. “Za pakai duitmu beli bensin” perintah saya kepada @rezaantoni. Bensin udah terisi penuh dan sebelum melanjutkan perjalanan saya sempat bertanya ke kakak penjual bensin dengan logat batak yang terkesan maksa, “kak ke danau linting berapa jam lagi kak?”, “oooh masih jauh dek, kelen jalan teros aja nanti ke arah Tiga Juhar nanti ada persimpangan terus belok kiri, kalok ga tau tanya aja sama orang disana”, kata kakak penjual bensin. “makasih kak” jawabku singkat sambil meninggalkan kakak penjual bensin.

Sesuai dengan petuah dari kakak penjual bensin eceran tadi kami terus melaju ke arah Tiga Juhar dan memasuki Desa Sibunga-Bunga Hilir dan kami menemukan sebuah palang yang mengarakan tujuan ke Danau Linting. Sudah hampir 15KM lebih tetapi kami belum juga sampai ke danau linting dari palang tadi. Dan kondisi jalanan sekarang sebagian mulus sebagian berlubang, ada juga yang tanjakan dan turunan.

Hampir saja terlewati Danau Linting kalau tidak memperhatikan sebuah papan yang mengarahkan lokasi Danau Linting. Memasuki lokasi Danau Linting perlu sedikit perjuangan karena lokasinya yang berada seperti di atas bukit dan jalannya masih berbatu parah banget.

Belum sempat turun dari motor sudah di datangi petugas parkir yang menyuruh saya untuk membayar uang masuk sekaligus parkir sebesar Rp. 3.000 per motor. Setelah selesai urusan parkir kami langsung mengelilingi Danau Linting yang luasnya sekitar 2 hektar.

Hijau Men!!


Diatas Pohon


Air yang berwarna hijau membuat saya sempat terhipnotis karena keindahannya, sekedar membuktikan yang orang bilang kalau air ini ternyata hangat akhirnya saya mengkhatamkan rasa penasaran itu dengan memasukkan tangan ke dalam air dan ternyata benar airnya terasa hangat dan kalau di cium masih terasa aroma belerang yang tidak begitu menyegat. Menurut cerita warga sekitar kedalaman Danau ini belum terukur sehingga tidak ada yang tahu berapa kedalamannya. Di Danau Linting ini masih sangat arsi karena masih jauh dari pusat Kota Medan, masih terdengarnya suara burung yang berkicau menambah suasana tenang. Sangat cocok buat yang ingin mencari suasana tenang disini, duduk-duduk santai dibawah pohon yang rindang. Tak jarang juga lokasi ini dijadikan lokasi dijadikan sebagai tempat santai keluarga, rekreasi bareng teman kerja atau hanya untuk berdua-duaan saja.

Cieee Lagi Pacaran


Puas menikmati keindahan Danau Linting saya dan @rezaantoni melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Pelangi Indah yang lokasinya berjarak sekitar kurang lebih 30 menit dari Danau Linting. Mau tau gimana kelanjutan cerita perjalanan ke Air Terjun Pelangi Indah yang membuat saya hampir putus asa karena kondisi jalanan yang hancur total??

Museum Rahmat Medan

reza 13.00.00 Add Comment

Museum Rahmat 

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery atau yang akrab dikenal dengan Museum Rahmat adalah satu-satunya Museum & Gallery hewan di Asia yang memiliki ±1000 species dari berbagai Negara mulai yang terkecil hingga terbesar sesuai habitatnya.

Melalui Museum & Gallery ini pengunjung diajak untuk mengenal keanekaragaman satwa liar yang ada di dunia agar terpanggil untuk lebih menyayangi dan menjaga kelestarian lingkungan hidup satwa liar.

Graha Maria Annai Velengkanni

reza 03.00.00 3 Comments

Velengkanni 

Graha Maria Annai Velengkanni Adalah sebuah bangunan unik yang mempunyai arsitektur Indo-Mongul yang dalam setiap ornamen dan pewarnaan yang dilakukan oleh tangan-tangan amatir dengan makna Kitab Suci dan di desain oleh Pastor James Bharataputra Sj. Bangunan megah berbentuk seperti candi ini sangat menarik perhatian siapa saja yang lewat melintasi Jl. Asam Kumbang Medan dan terletak diantara dua kompleks perumahan, Taman Sakura Indah dan Alamanda Indah (Jl. Sakura III), graha ini dapat dilihat dari kejauhan karena bentuknya yang menjulang tinggi.

Tjong Afie Mansion [Wisata Kota Medan]

reza 15.06.00 1 Comment

 

Tjong Afie (1860-1921) adalah seorang saudagar kaya raya di Medan pada jamannya yang berasal dari Tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatera Utara. Selain sukses dan kaya raya Tjong Afie juga sangat dihormati dan disegani karena beliau menguasai bidang ekonomi dan politik, beberapa kerjaaan bisnisnya yang sukses adalah perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank dan perusahaan kereta api. Tjong Afie juga dikenal dermawan dan sangat dekat dengan masyarakat pribumi dan Tionghia kota medan sehingga beliau disegani orang-orang.

Kediaman Tjong Afie ini terletak dijalan Ahmad Yani, Kewasan, Medan yang sekarang ini dijadikan sebagai Tjong Afie Mansion. Rumah ini mulai dibuka untuk umum pada 18 Juni 2009 sebagai peringatan ulang tahun Tjong Afir yang ke-150.

Rumah ini didesain dengan gaya arsitektur campuran Tionghoa, Eropa, Melayu dan art-deco yang menjadi salah satu objek wisata sejarah di kota Medan. Dirumah ini pengunjung bisa mengetahui sejarah kehidupan Tjong Afie melalui foto-foto, lukisan dan perabotan rumah yang pernah digunakan oleh keluarganya pada masa itu.

Halaman Depan Tjong Afie Mansion 

Ruang tamu berada di lantai satu dibagi atas tiga bagian, kanan, kiri dan tengah depan. Ruang depan biasa digunakan Tjong Afie untuk menerima tamu umum, ruang sebelah kiri untuk tamu dari masyarakat Tionghoa, sedangkan disebalah kanan khusus untuk menerima tamu dari Kerajaan Sultan Deli.

Rumah ini memiliki dua kamar utama, keduanya mengapit ruang sembahyang, kamar disebelah kiri menjadi ruang pamer foto sedangkan kamar disebelah kanan merupakan kamar tidur. Tempat tidur besar yang berkelambu yang masih terawat dengan baik diruangan ini juga masih ada sebuah koper besi yang dibawa Tjong Afie ketika pertama kali merantau ke Tanah Deli (baca: Medan).

Tjong Afie Mansion ini terbuka untuk umum setiap hari dari pukul 08.00 sampai 17.00, tarif masuknya Rp. 35.000.

Istana Maimoon Medan [Wisata Kota Medan]

reza 15.00.00 1 Comment

 

Saya dan sepupu indry melanjutkan perjalanan #MedanCityTour ke tujuan berikutnya yaitu ke Istana Maimoon dengan masih menunggangi kuda besi, sementara kak ami dan kak nia jalan kaki. Jalan kaki dipilih karena lokasi antara Mesjid Raya Medan dengan Istana Maimoon hanya ditempuh 5 menitan saja.


Kereta Kencana Kesultanan Deli 

Memasuki gerbang pintu masuk Istana Maimoon kami disambut dengan kereta kencana kesultanan deli, memasuki bangunan istana maimoon pengunjung dikenakan biaya Rp. 5.000 per orang, istana maimoon ini terbuka untuk umum setiap hari dari pukul 08.00 sampai 17.00. Oh ya jangan lewatkan live music yang menampilkan musik tradisional melayu di jam-jam tertentu (lihat gambar jadwal berkunjung Istana Maimoon)

Jadwal Berkunjung 


Tiket Masuk 


Tentang Istana Maimoon

Istana maimun merupakan salah satu dari ikon kota medan yang lokasinya berada di Jalan Brigjen Katamso kelurahan sukaraja kecamatan Medan Maimun dan lokasinya tidak jauh dari Mesjid Raya Medan. Istana maimun ini di desain oleh seorang arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah (Sultan Deli IX) pada tahun 1888 dan menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Deli pada masa itu, luas istana maimun ini sendiri sekitar 2.772 m² dan berisi 30 ruangan didalamnya.

Istana maimun sendiri merupakan peninggalan Kerajaan Deli. Jika kita masuk kedalam istana ini terlihat di bagian ruang tamu terdapat tahta Sultan yang didominasi warna kuning, ruang ini juga biasa digunakan untuk penobatan Sultan Deli atau kegiatan tradisional melayu lainnya.

Singgasana Kesultanan Deli 


Selain itu didalam istana ini pengunjung juga bisa melihat foto-foto dari pada sultan deli yang pernah berkuasa, ada juga pakaian resmi kesultanan yang dipajang di dalam lemari kaca. Jika melihat ke arah luar ada seperti sebuah bangunan kecil (lihat gambar dibawah) disitu adalah letak meriam puntung.

Koleksi Foto Sultan Deli 

Sampai saat ini Istana Maimoon masih dipergunakan untuk tempat tinggal keluarga Kesultanan Deli, terlihat hanya beberapa bagian dalam istana saja yang boleh dimasuki pengunjung yang datang untuk melihat Istana Maimoon ini.

Setelah cukup puas ngadem di dalam Istana maimoon kami pun melanjutkan kembali perjalanan #MedanCityTour ke daerah Kesawan Medan.